Indeks BAZNAS untuk Program Pendidikan Berkualitas (yang selanjutnya disebut sebagai IPPB) dirancang untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Indeks ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kontribusi zakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan mustahik secara holistik. IPPB mengintegrasikan berbagai dimensi, seperti akses, kualitas, relevansi, keberlanjutan, dan dampak sosial-ekonomi. Dengan alat ukur ini, BAZNAS dapat memantau capaian program pendidikan berbasis zakat dan memastikan intervensi yang dilakukan memberikan manfaat yang optimal bagi mustahik. IPPB memiliki relevansi yang kuat dengan agenda pembangunan nasional dan global. Pada tingkat global, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menempatkan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama. Indeks BAZNAS untuk Pendidikan Berkualitas terdiri dari lima dimensi utama yang saling terkait, yaitu Alokasi dan Keberlanjutan Pendanaan Pendidikan (X1), Akses dan Inklusivitas Pendidikan (X2), Kualitas Proses Pembelajaran (X3), Kualitas Standar Output (X4), dan Keberlanjutan dan Dampak Sosial-Ekonomi (X5). Setiap dimensi memiliki bobot yang menunjukkan pentingnya aspek tersebut dalam penilaian keseluruhan kualitas pendidikan yang diberikan kepada Mustahik. Penentuan penghitungan IPPB menggunakan metode penghitungan Multistage Weighted Index. Model penghitungan indeks pada konsep IPPB dilakukan dalam tahapan yang bersifat sistematis sehingga dilakukan secara berurutan. IPPB tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen strategis dalam menyelaraskan program pendidikan zakat dengan prioritas pembangunan nasional dan global, serta berkontribusi terhadap tercapainya visi Indonesia Emas 2045.