Ringkasan Eksekutif

Had Kifayah digunakan untuk menggambarkan kadar kecukupan kehidupan seseorang atau sebuah rumah tangga, apakah tergolong mustahik fakir miskin atau tidak, yang ditentukan berdasarkan pada sebuah kondisi dan wilayah tertentu. Sejak disusunnya Kajian Had Kifayah pada 2018 lalu, terjadi kemajuan dan penguatan pada kegiatan penyaluran zakat. Pada perkembangannya, Had Kifayah BAZNAS yang semula hanya konsep dan angka-angka, pada tahun 2019 dilakukan pengembangan berbasis aplikasi sehingga dapat mempermudah user dalam melakukan asesmen mustahik

Had Kifayah dijadikan sebagai salah satu standar asesmen pra program dan juga sebagai standar evaluasi pasca program. Pertimbangan intervensi bagi mustahik yang membutuhkan bantuan yang sifatnya karitatif harus memenuhi syarat penghasilan perkapita di bawah had kifayah. Sedangkan untuk penilaian pasca program, dilakukan analisis berapa jumlah mustahik yang semula memiliki penghasilan dibawah had kifayah menjadi berpenghasilan di atas had kifayah. Namun demikian, Had Kifayah bukanlah satu-satunya standar yang digunakan dalam standar pengentasan kemiskinan mustahik. Standar lain tetap digunakan dalam penghitungan keberhasilan program di setiap fase mustahik seperti misalnya Garis Kemiskinan Ekstrem dan Garis Kemiskinan BPS, UMR, dan juga Nisab Zakat. Adanya penghitungan angka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan menunjukkan zakat dapat mendorong mustahik memenuhi kebutuhan dasarnya. Hal ini juga berkaitan dengan tujuan pengelolaan zakat dengan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

 

Penyesuaian Nilai Had Kifayah 2023